Monday, 7 October 2019

Mesir Kemarau Panjang, Berkah Doa Syeikh Abdurrouf As Singkily Jadi Turun Hujan


Dalam kitab sejarah Syeikh Abdurrauf disebutkan:
Setelah berhimpun semuanya (sulthan, para ulama mesir, ulubalang serta rakyat Mesir) ke tengah padang (tanah lapang) maka dilaksanakan shalat dua rakaat oleh Syeikh Abdurrauf dgn khusyuk dan tawaduk terhadap Allah SWT yaitu Sholat istisqa’.

Dengan taqdir Allah, sewaktu beliau mulai mengangkat tangan membaca takbiratul ihram guruh-pun (petir) berdatangan dan sekalian binatang dilangitpun hilang semuanya, dan langit menjadi hitam pekat, maka sebentar itu juga turunlah hujan dgn sangat lebatnya. Maka seluruh negeri menjadi seperti lautan.

Beliau meneruskan sembahyang hingga sempurna….. Mereka (raja, ulama, para pembesar dan rakyat Mesir) heran semuanya melihat Syeikh Abdurrauf tidak basah sehelai benangpun.

Kisah di atas sewaktu Syeikh Abdurrauf meminta izin kepada gurunya Syeikh Ahmad Al-Qusyasyi untuk naik haji, namun gurunya memerintahkan Syeikh Abdurrauf ke negri Mesir, berkhalwat mengingat Allah SWT selama 12 bulan (setahun) di gua dekat sungai Nil. Dengan karomah gurunya dalam sekejap Syeikh Abdurrauf sampai di Mesir. Ketika itu di Mesir dilanda musibah, tidak turun hujan selama setahun.

Setelah hujan sebab Syeikh Abdurrauf lakukan sholat istisqo’, kemudian Sulthan Mesir memberikan 3 kilo emas kepada Syeikh Abdurrauf, karna hajatnya tertunaikan, dan diterima oleh Syeikh Abdurrauf lalu meminta emasnya itu dibagi-bagikan kepada orang yg kurang uang ingin pergi haji, juga kepada faqir, miskin dan anak yatim.

Pesan beliau untuk rakyat Mesir:
"Kalau betul2 kita beriman dan takut kepada Allah maka kita patuhi dan taati segala peraturan Allah, maka Allah akan memberi kita berkah dan rahmat, negeri aman".

(Sumber kitab : Sejarah ringkas Auliya’ Allah Solihin Syeikh Abdurrauf bin Ali Al-Fansuri As-Singkili (Syiah Kuala), penulis Imam Mawlana Abdul Manaf Amin Padang)

Penulis: Salim Wijdan
www.bangkitmedia.com

No comments:

Post a Comment